kusembunyikan perasaanku yang mulai memerah mawar di celah tuts-tuts huruf di keyboard komputerku.
uselipkan diam-diam cemas rinduku di balik canda kata-kata puisiku.
kuhindarkan namamu dari ucap lidahku dan kusingkirkan tawa lepasmu yang begitu kurindu dari daftar penyebab merahnya pipi bulatku.
dan diam-diam setiap malam
kupandangi lagi senyum bekumu dalam sehelai kertas yang terbingkai kayu sungkai.
selalu saja mataku lama terpaku disitu
dan hatiku kian merindu...
menunggu...
vendredi 30 juin 2006
Inscription à :
Publier les commentaires (Atom)
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire