jeudi 16 mars 2006

:: 2.24.2005 ::
bianglala terbakar sudah, ALINA
seperti keningmu yang berdering
hingga kita runtuh di jalan raya
membaca cuaca yang hamil tua
sedang suara-suara mengalir
menjadi luka-luka
:: 3.29.2005 ::
IDDAH

Ibarat janda yang telah usai masa iddahnya.
Setelah 3 bulan 2 hari,
surga kecil dibarat itu kembali mengundang.
gempa datang berguncang.
delapan koma tujuh skala richter katanya.
tiga ratus satu nyawa meregang melayang..
untung saja tsunami tak lagi menerjang.
adakah seratus dua puluh ribu nyawa lain
memohon mereka tuk datang?
atau cuma terlalu kesepian di surga
yang mendadak penuh berjejal
sejak sehari setelah natal?
atau beginilah seharusnya wajah dunia.
lahir dan mati itu biasa.
mungkin hari ini ada tiga ratus satu bayi
terjadwal lahir mengganti mereka yang mati.
apapun itu,
bumi memang semakin renta
dan manusia masih tetap buta
kita pantas berduka

*gempa 8.7 skala richter kembali mengguncang
kep. Nias dan Simeuleue. tepat 20 hari setelah
pesta kepiting raksasa kiriman dari Simeuleue.
I FOUND IT SOMEWHERE
hehehe....

KEPADA SIAPA
kepada Neruda aku berbicara metafor
kepada Barthes aku berbicara tanda
kepada Baudrillard aku berbicara realitas
kepada Sartre aku berbicara eksistensi
kepada Nietzche aku berbicara manusia
kepada Guevara aku berbicara revolusi

tapi hanya kepada kamu aku berbicara cinta

PADA SEBUAH BISA YANG BERLARI KENCANG

pada sebuah bis yang berlari kencang
kutitipkan sebagian masa depan
agar teredam keinginan menengok ke belakang

kulewati pasar malam yang hingar bingar
dan ribuan nisan dikuburan yang sepi dan nanar
juga ratusan persimpangan yang tak pernah punya
lampu lalu lintas yang menyala dengan benar

tapi aku tak lagi terpukau ataupun hirau.

pada sebuah bis yang berlari kencang
kupejamkan mata dan menghalau kenangan-kenangan usang
yang dari tadi tak juga bisa terbuang

-terkenang masa-masa menerawang bintang, dari balik jendela Kramat Djati Bandung-Yogya-Bandung...thats me-

ARCHITEACH100404

matahari bulat merah mulai membenam diantara
rangka-rangka beton yang mencuat bagai tulang
bangkai dinosaurus tua didepan kita
saat kau tarik aku melupakan masa silam
dan masuk ke dunia lolipop yang penuh warna warni
dan wangi parfum dan boneka-boneka porselin
yang bisa bicara dan berjalan kesana kemari
diantara palem-palem stainless steel warna toska
yang memayungi kita.

dendang asmara penuh gula-gula merdu dari diafragmamu
menyelinap keluar dari bibir tipis yang kupuja itu
dan hinggap menambur gendang telingaku
biarlah louis vuitton jadi saksiku meminangmu
apa kau ingat bisikan penuh goda buah khuldi flavoured
yang kau julurkan dibawah eskalator yang kita anggap
stairway to heaven itu?
(ahh...andai aku bisa berbuat lebih dari sekedar
memutar kembali kenangan yang tak bisa kugapai itu)
dan dengan segenap ketololan Adam saat menerima buah
pengetahuan itu dari Hawa, aku menyambutnya sepenuh asa.
aku hampir pasti saat itu mata bulatku yang tolol
berkerjapan penuh sinar seperti lampu-lampu panggung
kontes pencarian bakat yang selalu dimimpikannya
dan kau tertawa bahagia merentang tangan menengadah
menangkap serbuk kerlip cinta yang bertebaran dihembus
dingin air conditioner enam belas derajat celcius,
dengan kepuasan seorang penyanyi yang menang kontes yang
selalu diakhiri dengan taburan kertas-kertas perak
diantara air mata bahagia saat berhasil memenangkan hati
penonton dengan gayanya yang simpatik dan dramatis.
Cut!
dan adegan inipun akhirnya tercatat sebagai
awal sekaligus akhir episode premier sebuah
sinetron lepas murahan yang tak berkelanjutan
dengan akhir bahagia
sebagaimana yang diharapkan penonton.

kenangan atas almarhum
Architeach
lahir : plaza senayan,jakarta,100404
wafat : gg.halmahera,yogyakarta,281104

PATAH HATI (terkenang lelaki Tolaki)

Pacarku memilih pergi
dan ikuti titah sang mami
untuk cari istri yang super baik hati
seperti yang ada dalam iklan sabun cuci

pacarku akhirnya memilih angkat kaki
penuhi perintah keluarga untuk menikahi
istri berbakti didikan pak kiai
seperti contoh dalam sinetron televisi
yang kejar tayang saban bulan suci

pacarku bilang ia tak akan pernah kembali
sebab itu lebih baik tak usah dinanti
dan jangan pernah kenang semua ini didalam hati
perlahan ia berbisik nyaris tak berbunyi :
"Maafkan aku, Kiki"

28/11/04

BESOK

:: 5.04.2005 ::

BESOK,
buat Fear dan calon istrinya :

Kutitipkan kata pada-Nya lewat malaikat kecil yang singgah ditepian malamku.
"tolonglah tiupkan layar perahu mereka agar tiba hanya pada-Mu.
dan biarkanlah mereka mengail bentuk-bentuk pipih keperakan dari biru laut-Mu
dan menyuling asinnya menjadi bergelas-gelas kehidupan.
Tebarkanlah kapas-kapas putih diatap biru mereka agar teduh dari teriknya matahari.
hamparkan sutra lembayung jingga terindah disetiap langit senja mereka,
bulatkanlah bulan yang jaga lelap lelah mereka
dan biarkanlah jemari mereka saling genggam erat dan saling menguatkan
dalam menghadap gelombang laut dan tajam karang-Mu.
Malam ini kutagih janji-Mu untuk selalu membahagiakan mereka yang saling mencinta.
Boleh kan, Tuhan?


BESOK ,
buat saya dan mantan pacarnya

Ketika kabel-kabel tak lagi menghantarkan suara-suara merdu
yang dipenuhi rindu
dan
Mobil-mobil tak lagi berlarian jakarta-kudus-jakarta-kudus
ketika
kereta-kereta tak lagi tergesa menggesek lajur-lajur besi
sepanjang bandung-yogya-bandung-yogya
ketika pesawat-pesawat tak lagi beterbangan hinggap di
jakarta-yogya-jakarta-yogya
dan ketika
kotak pos kita tak lagi dipenuhi amplop-amplop coklat tebal
berisi kata-kata merah jambu yang membuat pipi bersemu..

kuharap kita masih bisa bertemu

MAIN API

MAIN API

Nenekku selalu bilang:
"Nenekku dulu bilang bahwa neneknya bilang
bahwa neneknya nenek nenekku bilang :

Jangan bermain api kalau kau tak ingin terbakar
Sebab lembar-lembar yang lusuh seperti kamu
amat rapuh terbakar hangus.
dan....
kamu bukan serat sintetis impor yang tahan api..
kamu hanya kain katun lusuh biasa
hasil pintalan dari kapas yang kami tanam dibelakang rumah
jadi ...
jangan bermain api kalau kau tak ingin terbakar"

5 september 2005

SOMEWHAT RINDU

Ketika akhirnya jejak itu berhenti tepat di bibir laut
aku tahu....
aku tak bisa lagi mengikutinya.

mungkin ia berenang menjelma deni manusia ikan
mungkin juga ia tenggelam tak berdaya dilanun ombak
mungkin juga ia berlayar
mengikuti garis tak terlihat yang juga membawa
colombus dan vespucci mencari tanah harapan...

mungkin suatu hari nanti dia kembali
entah sebagai pahlawan atau pecundang
entah utuh, terluka atau tinggal kerangka.
tapi....
mungkin juga suatu hari nanti dia tak lagi kembali.
aku tak tahu...

yang kutahu,
ketika akhirnya jejak itu berhenti tepat dibibir laut
aku tahu....
aku tak bsia lagi mengikutinya.

sebab laut ini terlalu luas.
sebab laut ini bukan hanya milikku...
sebab aku tahu dia sengaja pergi dariku.

aku tahu...
tapi somewhat, aku rindu.....

Medio Mei 05

Rayuan Pulau Kelapa 2

Seperti semut yang mati ditengah-tengah gula,
demikian aku mati ditikam cinta merah muda...

adakah kau rasa yang sama?

Rayuan Pulau Kelapa 1

Bulan kelinci merah jambu
dari abang untuk adik yang tersipu
langsung dituai dari langit biru beledu..

"ini, dik...tanda cintaku padamu..."

Dari Noya untuk Mama

Dimana kau sembunyikan sayap kecilku, mama?

..............
..............
Aku ingin terbang,
menjelang malam terlarang
yang resah dimusuhi bintang

Yogyakarta,somewhere in April 04

FIRASAT

Dalam mimpi indah tentang kita semalam,
tiba-tiba kulihat sayapmu patah sebelah...

entah mengapa,
hingga kini aku merasa amat resah

MALARINDU TROPIKANGEN

Dokter tua berambut kribo itu menganggukkan kepalanya pasti "Tidak salah lagi., menengok simptom yang ditunjukkannya..anda positif, nona!", begitu katanya sambil memandang lagi hasil rontgen toraks-ku yang masih tertempel di boks neon dibelakangnya.
"Saya sakit apa dok? positif apa? tubercolosis?ashma bronchiale?avian influenza? apa dok?"
ia berdehem pelan..."ini penyakit langka..dan, jarang sekali saya menemukan kasus akut dan kronis seperti yang anda idap ini, nona kecil"
Aku menjadi semakin tidak sabar "akut dan kronis? saya sakit apa dok? bahayakah itu?"
Dokter itu menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursinya yang empuk..."ini penyakit yang hanya menyerang hepar..hati. untuk kasus anda ini, bila tidak segera ditangani lebih lanjut, saya khawatir anda tidak akan dapat bertahan lebih dari...hhh...ck! satu tahun.."
Lututku seperti copot..."kalau lewat dari itu dok?"
Ia menggenggam tanganku..."maaf, anak muda...kemungkinannya...amor mortae...game over..biiippp...flatline", lalu tangannya yang kisut kini mengarah pada foto torax tadi,
"Malarindu tropikangen bukan penyakit menular ataupun genetis. ini penyakit mematikan yang sudah ada sejak jaman dinosaurus...dari jaman saat bumi masih dalam angan. sejauh ini, sudah diketahui penyebabnya adalah virus in-lovus. virus merah muda ini bekerja secara tak terduga dan biasanya menumpang hidup pada inang atau carrier. benar2 misterius, masa inkubasinya tak bsia diprediksi dan belum tentu seorang carrier bisa menyebabkan ini pada semua orang. ada semacam...seleksi begitulah. gejala awalnya biasanya adalah meningkatnya debaran jantung yang meningkat drastis saat penderita mengadakan kontak pendengaran atau penglihatan langsung dengan carrier in lovus dan pada simptom yang loebih lanjut bahkan ditandai dengan meningkatnya produksi kelenjar keringat saat berdekatan dengan carrier..."
aku masih terpana dengan penjelasan dokter tua itu..."lalu?"
"bila kita membuka hepar pasien penderita malarindu tropikangen stadium lanjut, kita akan segera mendapatkan bahwa hepar itu sudah terkontaminasi oleh abjad-abjad nama atau detail pribadi si carrier! ini bayangkan! penyakit ini juga menimbulkan kelumpuhan otak...in lovus yang ganas dapat memblokir pandangan penderita terhadap orang-orang dan lingkungan sekelilingnya. in lovus membangun sistem memori baru yang hanya bsia mengingat carrier yang membawa in lovus tersebut. tidak ada orang lain lagi. ini bahaya! kadang penderita juga sampai tidak makan atau minum karena kelumpuhan otak itu. malarindu tropikangen pada tahap ini bisa menimbulkan komplikasi fractal pada hepar..keretakan hati seperti yang kita lihat pada hasil rontgen anda ini...hmmm, lihat...seperti yang anda alami bukan?"
aku bergidik, membayangkan seseorang yang sepertinya carrier virus sialan ini bagiku...bayangan sosoknya memang melulu mengisi benak dan hatiku belakangan ini. aku berdebar-debar menginginkan keberadaannya setiap saat di sampingku, otak dan hatiku terblokir...
"itu belum seberapa, pada stadium akhir biasanya keadaan ini lebih parah lagi. anda akan mulai berhalusinasi...anda mulai membayangkan apa yang mungkin tdiak bisa anda dapatkan, anda mulai terobsesi dengan carrier in lovus dan secara sukarela merasa cemburu dan posesif. ahh, ini mengerikan! cemburu dan posesif itu adalah bunuh diri bagi hati, nona. banyak orang tidak dapat bertahan melalui stadium ini...yah, memang jarang orang mengerti bahwa memiliki orang lain sepenuh jiwa raga itu sangatlah tidak mungkin.."
aku memberanikan diri bertanya, "saya sendiri..kalau memang dokter bilang akut dan kronis...hmmm,sudah berada dalam stadium berapa dok?"
"tiga...masih bisa diselamatkan dengan obat dan ketekunan serta disiplin anda sendiri" jawabnya singkat sambil mengaduk-aduk isi lacinya yang awut-awutan, "saya akan berikan obatnya..."
perutku mulai mual...ah, kenapa dia harus menjangkitiku dengan penyakit ini?
"mungkin anda pernah mendengar bahwa bangsa-bangsa cina dan arab kuno gemar menggunakan opium atau candu sebagai obat, nona?"
"wah! jangan dok...saya nggak mau jadi pecandu. kecanduan carrier in lovuis saya yang ini saja sudah bikin hidup saya merana!"
"hahaha...ini candu istimewa nona, temuan seorang jerman bernama Nietzsche. nama candu ini adalah Agama...ini, ahh...cobalah. mudah saja..pemakaiannya lima kali sehari. saya beri buku manualnya sekalian. semua petunjuk bertahan hidup ada didalamnya"
aku menerimanya agak ragu tapi segera mendapatkan ketentraman darinya....
"obat kedua...ini ada kapsul kesabaran...sering-sering anda telan bilamana semua gejala malarindu tropikangen meningkat. kombinasi obat pertama dan kedua ini cukup menenangkan, cukup efektif kalau anda disiplin menenggaknya. disiplin itu kuncinya, nona..."
"kalau saya lupa?"
"jangan ada kata kalau...turuti saja kata-kata saya. ingat..anda cuma punya waktu setahun...kalau anda gagal menjalani pengobatan ini..kemungkinannya cuma dua, kami harus mengamputasi hepar anda atau melobotomi otak anda atau yang lebih parah..amor mortae...mati!
"ada pantangannya, dok?"
" hmm...ya, olahraga, ibadah...seperti biasa...dan jangan terlalu banyak mengonsumsi cinta-cintaan apalagi yang semu..too much love will kill you", dokter Brian May berkata lagi...."bertahanlah, nona...saya tidak ingin anda jadi korban malarindu tropikangen seperti saya...lumpuh hati dan otak...saya tahu anda bisa, nona"

-setelah tiga hari terkapar oleh radang-radang itu...hmm, rapotan tinggal 5 hari lagi-

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Dengan menyebut nama ALLAH, blog ini resmi aku buka.