lundi 13 novembre 2006

SETIAP

Setiap (1)

Setiap kali melulu wajahmu yang mengisi benakku.
Setiap kali melulu tutur merdumu menambur gendang telingaku.
Setiap kali melulu sikap emosimu yang menghuni pelupukku.

Setiap kali melulu aku bertanya dan tersipu:
Bagaimana caranya semenit saja melupakanmu?

Setiap (2)

Kenapa setiap kali aku merasa
Bagai anak domba yang kau panggil merumput di ladang hatimu
dengan dendang kupu-kupu yang memanjakanku,
lantas tiba-tiba terjebak dalam benteng kawat berduri
yang tiba-tiba kau pancang mengelilingi hatimu.
Tak ada celah untukku keluar, aku tersangkut pilu.
Berdarah-darah dan sunyi,
Sendirian terkait di kawat berduri yang mengelilingi hatimu.

Aucun commentaire: