dimanche 19 août 2007

SETELAH TELAH

telah kita jelajahi ruang rasa, dari garis terbit matahari hingga sudut kelam dimana ia kelak tenggelam. pada subuh yang membiarkan malam meluruh, pada terik siang yang membuat hari panas terpanggang dan pada malam yang menyamarkan semua mimpi dalam hitam.
pernah pula kita telusuri jejak-jejak degupan cepat di dada, pada sepanjang biru debur laut dimana pulau-pulau terbaring telungkup diatasnya..juga pada sepanjang naungan biru langit yang menudungi batu-batu yang bersemadi menjadi candi, pada sepanjang hijau-hijau pohon yang tampak berlarian di kanan kiri kita. pada gunung yang memelototi kita yang berlarian di bawah kakinya...


sudah lelah kita cari mengapa hati menjadi begitu tak menentu, bertanya pada setiap ceruk mangkuk-mangkuk, pada setiap keramaian di tengah kesunyian, pada setiap kesunyian di tengah keramaian pada setiap ketuk nada yang bersenandung dari balik bibir yang tetap terkatup.

kita telah pergi dan kembali, kita telah memenangi dan tertaklukkan, kita telah terbahak dan pernah tersedak, kita telah menangis dan ditangisi, kita telah menghancurkan dunia dengan kata-kata penuh murka yang tak pernah kita sangka kita punya, kita telah bangun puing-puingnya menjadi sebuah istana mungil yang kita tinggali bersama, kita telah menjadi binatang dan menjelma kembali menjadi manusia yang lebih sempurna...

tapi masih saja belum kutemukan jawabnya, kemana kelak semua ini akan bermuara? samudera raya atau mati tercabik di mulut buaya?

Aucun commentaire: